Sabtu, 14 Mei 2011

Love You ..... Baby [chapther 6]


Author: Eonni k4D / @Eonn1k4D / facebook / blogspot

Rating: PG15

Genre: Romance

Cast
Lee Jong Hyun
Kim Tae Hee
Moon Ra

Pernah diposting di: http://ffcnblue.blogspot.com

Disclamer : Member CNBlue adalah aseli benar milik Tuhan, tapi saat ini karakter mereka aseli milik author . he he he he


           chapther 5

           BACHELOR CNBLUE series
           I Think .. I Love You [Jung Yong Hwa story 1-6] 
           Love You ... Baby [Lee Jong Hyun story]


Malam sudah sangat larut saat JongHyun berjalan menyusuri jalan setapak menuju paviliun. Dipandanginya bangunan rumah disamping yang terlihat gelap. Mungkin Noona dan Moon Ra sudah tidur. Ada kerinduan menyusup di relung hati JongHyun setelah lebih dari 2 minggu tidak melihat mereka berdua.

“ Besok akan kuajak Moon Ra jalan-jalan ah ” guman JongHyun sebelum menutup pintu pavilion. Tak menyadari ada sepasang mata yang menatapnya dari balik jendela kamar yang gelap.

TaeHee pov

Akhirnya dia kembali juga dari Seoul, apakah aku harus menemuinya ? Tapi jika dia menolak bagaimana ? Bisa-bisa aku malah dipecat dari perusahaan padahal hanya ini satu-satunya sumber pengahasilnku.
Ah Moon Ra apa yang harus eomma lakukan untuk menyelamatkanmu dan adikmu ini.

Author pov

“ Annyeong Moon Ra …. Apakah kau sudah habiskan sarapanmu ?.” kata JongHyun sambil membuka pintu dapur dan langsung menyelonong masuk ke dalam rumah seperti biasa. Tapi didapatinya dapur dalam keadaan sunyi sepi padahal biasanya jam segini celoteh Moon Ra disela makan paginya mengisi riuhnya dapur Noona.

“ Atau bangun kesiangan dia. Kubangunkan saja ah .” guman JongHyun dan langsung berjalan menuju kamar di ujung koridor rumah. Dan saat akan memasuki kamar Moon Ra yang pintunya tak tertutup dilihatnya Tae Hee sedang duduk membelakangi pintu masuk di tempat tidur gadis cilik itu tapi tak dilihat oleh JongHyun keberadaan Moon Ra.
Hati JongHyun semakin penuh tanya saat melihat Tae Hee hanya diam sambil mengelus elus selimut Moon Ra yang terlipat rapi.

“ Noona ? Apa yang sedang kau lakukan disini ? Mana Moon Ra, Apa dia sakit ? Kenapa kau tidak menelponku kalau Moon Ra sakit ?” tanya JongHyun tiba2 mengagetkan TaeHee yang cepat-cepat mengusap pipinya dan berbalik sambil tersenyum samar

“ Ah JongHyun…kau sudah pulang dari Seoul ya. Sudah sarapan belum ? Mau kubikinkan telur orak arik kesukaanmu ?.” Tae Hee menghampiri JongHyun menepuk sekilas lengannya dan berjalan melewatinya menuju dapur. Alis JongHyun berkerut melihat paras pucat TaeHee
 
“ Kau sakit Noona ?” tanya JongHyun setelah lama terdiam dan hanya memandangi TaeHee yang sibuk di depan kompornya atau hanya pura-pura sibuk.

“ Ani .. aku sehat-sehat saja. Dan bayi di perutku juga sehat. Ini makanlah .. kau mau kopi seperti biasa ?.” jawab TaeHee sambil meletakan piring di depan JongHyun.

“ Moon Ra ada dimana ?.” JongHyun menahan jemari TaeHee dan ditatapnya lekat2 yeoja itu. Tatapan keduanya bertemu dan helaan nafas panjang TaeHee mengiringi bulir air mata dipipi pucatnya. JongHyun spontan memeluk TaeHee dan membiarkannya menangis didadanya.

“ Apa yang terjadi selama aku pergi Noona ?.” tanya JongHyun perlahan saat tak terdengar lagi isak TaeHee.

“ Ehh mian aku jadi membasahi kemejamu.” kata TaeHee menarik wajahnya dari pelukan JongHyun. Namja ini hanya tersenyum melihat bagian depan kemejanya basah.

“ Jangan menghindari pertanyaanku Noona. Dimana Moon Ra ?.” TaeHee duduk di kursi dan mulai bercerita dimana keberadaan Moon Ra saat ini. Sesekali JongHyun memotong cerita TaeHee dan akhirnya hanya bisa menghela nafas kesal setelahnya

“ Jadi mereka akan mengambil Moon Ra darimu ?.”

“ Belum, saat ini hanya untuk sementara tapi aku tak tahu apakah nanti bisa memenangkan pengadilan hak asuh anak. Sedangkan kondisiku saat ini …. “

“ Kau butuh pengacara bagus Noona, aku akan menyediakannya. Aku akan membantumu jangan kawatirkan biayanya.” potong JongHyun cepat. TaeHee menggelengkan kepala

“ Gumawo JongHyun, aku sudah konsultasi dengan pengacara juga tapi pihak mereka menuntut pengasuhan Moon Ra harus berada di standart yang tak bisa kupenuhi. Kau tahu mantan siabeoji (ayah mertua) adalah orang kaya dan terpandang. Mereka ingin Moon Ra tak hidup dalam kekurangan seperti ini. Begitupula dengan adik Moon Ra .” jawab TaeHee sambil mengelus perut besarnya.

“ MWOO !!  Mereka juga menuntut pengasuhan untuk bayi itu juga ?.” tanya JongHyun kaget sambil menunjuk perut TaeHee yang dijawab dengan anggukan kepala.

“ Aishh gila. Sudah Noona kau jangan kawatir. Aku akan konsultasi dengan pengacaramu dan kalau perlu kupanggil dongsaengku untuk menyelesaikan persoalanmu ini. Dia pengacara yang hebat di keluarga kami.” kata JongHyun menenangkanTaeHee.

“ Dan kapan mereka akan mengembalikan Moon Ra ?.”

“ Setelah persidangan pertama bulan depan dan itupun tergantung bagaimana penilaian  hakim terhadap kasus ini.” jawab TaeHee pelan.

“ Tenanglah Noona, semua akan baik-baik saja. Saat ini Moon Ra pasti dalam keadaan baik di rumah harabeoji dan halmeoninya, yang utama kau harus jaga kandunganmu. Kapan kau akan kontrol lagi ?.” 

“ Minggu depan, ini sudah masuk trisemester 3 jadi tiap 2 minggu aku harus kcontrol.” paras TaeHee memerah saat sadar kenapa juga memberitahu JongHyun usia kandungannya.

“ Baiklah. Hari ini sampai melahirkan kau tidak usah berangkat kerja.”

“ Tapi kan aku belum waktunya untuk cuti. Nanti aku bisa di pecat padahal hanya ini satu-satunya pekerjaan yang kumiliki.” protes TaeHee. Senyum lebar mengembang di bibir JongHyun.

“ Apa kau lupa aku adalah CEO nya ? Kau kuberi cuti panjang, jangan khawatir. Aku berangkat dulu. Gumawo atas telur orak ariknya jongmal masisso (sangat enak). Annyeong Noona .”

“ Annyeong JongHyun .” TaeHee menatap punggung JongHyun yang menghilang di pintu dapur tak lama terdengar deru mobil dan dipandanginya mobil JongHyun yg keluar dari halaman dan menghilang di tikungan jalan dari balik tirai dapur.

“ Aku berharap padamu JongHyun-ssi … aku berharap banyak padamu.”

 ***

“ MWOO .. apa kau bilang ?.” teriak JongHyun pada seseorang di seberang sana alias yang ditelponnya.

“ Arasso... Ne aku sudah mengerti apa yang kau maksudkan. Kalau hanya itu satu-satunya cara akan kupikirkan bagaimana jalan keluarnya. Bye.” JongHyun memutus sambungan telponnya.

“ Aisshh bisa gila aku kalau begini caranya .” kata JongHyun sambil menggaruk kepalanya yang nggak gatal.

“ Annyeong oppa. Apa kau sedang sibuk ?.” tiba-tiba paras cantik Eugene sudah muncul dari balik pintu ruang kerjanya.

“ Apa yang kau lakukan disini ?.”

“ Aku mengantarkan undangan dari appaku. Satu untukmu dan satu lagi untuk bibi Park.”

“ Kenapa kau berikan padaku undangan untuk eommaku ? Bukankah kau bisa antarkan sendiri ke beliau.”
“ Sengaja kuberikan padamu agar bibi Park tahu kau juga diundang dan kau tak bisa mengelak oppa. Daaag … kutunggu kedatanganm. Minggu depan jangan lupa.” Eugene meletakkan dua amplop dan bergegas keluar karena tahu JongHyun tidak suka akan hal ini. JongHyun melirik sebal pada amplop warna gading diatas mejanya.
 
***

Matahari senja sudah lama pergi keperaduannya dan gelap malam mulai menyelimuti bumi. Kim Tae Hee berulangkali menghela nafas panjang agar sesak didadanya berkurang.
Baru saja dia menelpon mantan mertuanya dan hanya diijinkan sebentar berbicara dengan Moon Ra. Terselip sedikit kelegaan saat Moon Ra bercerita bahwa dia disitu senang walaupun lebih senang lagi kalau berada dirumah. Kerinduan Moon Ra mengobati kerinduannya sendiri. Dipandanginya lekat foto Moon Ra yang sedang tersenyum lebar

TaeHee pov

“ Rumah ini terasa sangat sepi tanpa kehadiranmu Moon Ra .. Ah apakah kau mau tahu…tadi eomma sudah kontrol ke dokter lagi. Kata uisa, adikmu ini laki-laki dan sebentar lagi akan menghirup segarnya udara. Kau harus sayang padanya ya Moon Ra. Pasti kau sayang padanya karena kau adalah kakak yang baik.”

“ Dan paman JongHyunmu sudah 3 hari di Seoul. Pasti malam ini dia sedang berbahagia di pesta itu. Apakah kau merindukannya Moon Ra ? … Eomma merindukannya .. Ah eommamu ini sudah gila ya Moon Ra, bicara sendiri begini ... Sebentar ya Moon Ra ada telpon .”

Author pov

Tawa sendu TaeHee menyadari dirinya berbicara dengan foto Moon Ra terputus saat melihat number call di layar hpnya.

“ Yeoboseyo JongHyun. Chukhae atas pertunanganmu malam ini. Pasti meriah sekali partynya .” kata TaeHee sebelum JongHyun sempat mengucap salam.

“ Mwo darimana Noona tahu malam ini aku menghadiri pesta ?.” tanya JongHyun bingung karena tadi dia menelpon untuk menanyakan hasil kontrol kandungan TaeHee karena JongHyun tahu hari ini jadwalnya.

“ Yeoja cingumu Eugene mengunjungiku seminggu lalu. Untuk memberitahukan kabar baik. Bahwa kalian akan bertunangan malam ini.”

“ Aah jahatnya kau JongHyun sampai detik terakhir kau berangkat ke Seoul tidak bilang padaku, padahal aku sengaja pura-pura tidak tahu mengenai hal ini agar kau sendiri yang memberikan kabar bagus ini.” kata TaeHee panjang lebar sementara jauh di Seoul sana JongHyun tertegun kaget mendengar ucapan TaeHee.

“ JongHyun .. kau masih dengar ?.”

“ Ne noona aku dengar. Eeh bagaimana kandunganmu ? Hari ini kau tidak lupa kontrol kan ?.” tawa TaeHee terdengar di telinga JongHyun

“ Dasaarrr namja gila .. Kau sedang ada di pesta pertunangan sendiri masih sempat menayakan kandungan yeoja lain. Nanti kalau tunanganmu dengar bisa marah dia. Bayinya baik saja kau tak usah kawatir..” percakapan masih berlanjut tapi tak lama.

***

JongHyun menghela nafas dan pandangan matanya terarah pada sekumpulan tamu yang sedang bercakap-cakap penuh keriangan. Pesta yang diadakan orangtua Eugene ternyata pesta pertunangan antara dirinya dan Eugene. JongHyun melihat gelak tawa eommanya bersama bibi Han dan suaminya serta Eugene. Entah apa yang di obrolkan mereka.

“ Kau sepertinya tidak berbahagia dengan pertunangan ini ya Hyung .” usik JungShin dongsaengnya sambil menyodorkan gelas minuman.

“ Sok tahu kau .” elak JongHyun.

“ Kau bilang hubunganmu dengan Eugene sudah berakhir lama. Tapi kok malam ini kalian bertunangan ?.”

“ Aku sebenarnya juga tidak tahu pesta ini diadakan untuk apa. Aku jelas tertipu.”

“ Kenapa tidak kau bilang saja tadi bahwa pertunangan ini hanya diinginkan satu pihak saja. Dan itu bukan dari pihakmu. Benarkan ?.” tebak JungShin.

“ Aku tidak sanggup berkata seperti itu. Kau lihat tawa eomma yang akhir-akhir ini jarang sekali nampak. Dia terlihat bahagia sekali .” JungShin melihat kearah yang ditunjukkan mata JongHyun.

“ Ne, eomma terlihat bahagia sekali. Jarang aku melihatnya seperti itu.”

“ Lalu bagaimana dengan eommanya Moon Ra ?.” tanya JungShin tiba-tiba.

“ Kandungannya baik-baik saja. Katanya mungkin minggu depan atau paling tidak dalam bulan ini dia akan melahirkan. Dan Moon Ra juga dalam keadaan baik di rumah halmeoninya. Tapi aku akan berusaha mengembalikan Moon Ra ke pelukan eommanya dan bayi yang akan lahir itu tak akan kubiarkan lepas dari pelukan Noona. Kau harus membantuku dengan mendampingi lawyer yang disewa Noona.”. JungShin tersenyum lebar mendengar jawaban panjang lebar JongHyun

“ Jangan kawatir Hyung, aku akan membantumu . Ngomong-ngomong kau ini begitu memperhatikan Noona. Jangan-jangan ..... kau mencintainya ?.” tanya JungShin membuat  JongHyun seketika terdiam.

“ Aku tidak tahu .” jawab JongHyun singkat. JungShin tak berkomentar dan hanya menyesap wine dari gelas kristalnya saat mendengar jawaban tak jelas dari JongHyun. Sementara kemeriahan pesta ini terasa makin menyesakkan dada JongHyun dan diapun beranjak pergi menjauhinya.

tbc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa komentarnya ya