Genre: Romance
Rating: PG15
Cast
- Jung Yong Hwa
- Lee Jong Hyun
- Seo Hyo Rim
Disclamer : Member CNBlue adalah benar namun karakter dan cerita adalah milik author
YongHwa memadangi paras pucat HyoRim yg tertidur pulas di meja makan. Padahal bajunya basah kuyup. Bisa2nya dia tidur dengan kondisi tubuh seperti itu. YongHwa mengangkat tubuh HyoRim untuk dipindahkan kekamar. “ Gumawo oppa .” bisik HyoRim lirih membuat YongHwa kaget. Dipandanginya wajah HyoRim tak nampak ekspresi apapun. Mengigaukah dia .. oppa ? dia memanggilku oppa atau sebenarnya ada orang lain yg dipanggilnya oppa ?. YongHwa tersenyum simpul.
Hangat sinar mentari pagi tlah membuai bumi setelah semalam hujan deras tiada hentinya. YongHwa habis mandi segera menuju ruang kerja, namun sedikit heran tak ada bunyi berisik dari arah dapur seperti yg biasa terdengar. Dan saat diperhatikan kopi yg biasanya sudah ada di mejanya kini belum tersedia. Apa HyoRim belum bangun ? gumannya.
“ HyoRim .. kau sudah bangun ?.” tanya YongHwa mengetuk pelan pintu kamar HyoRim setelah tadi mencari di sekeliling rumah siapa tau yeoja itu sudah bangun. Tak terdengar jawaban. YongHwa mengintip dari balik pintu, dilihatnya HyoRim masih bergelung selimut yang semalam dipakaikannya.
“ Uhuukss uhukkss.” suara batuk terdengar keras di sertai helaan nafas berat saat YongHwa akan menutup lagi pintu. Batuk ? YongHwa berjalan masuk dan duduk disisi tempat tidur HyoRim dan meraba keningnya. Astaga panas banget.
YongHwa pov
Badannya panas sekali sampai mukanya memerah gitu. Dasar bodohnya aku, knapa tadi malam nggak kulepaskan saja bajunya. Siapa yang nggak akan flu kalau tidur dengan baju yg basah. Aiishh mana tega aku melakukannya, walau kau bukan yeoja baik2 tapi aku juga bukan orang yg memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
“ HyoRim bangun .. heii bangun.” aku mengguncang guncang bahu HyoRim agar membuka matanya.
“ Yaa YongHwa-ssi ada apa ?.” mata HyoRim berat sekali terbukanya.
“ Bisa bangun atau tidak ?. Ganti dulu bajumu itu. Sejak semalam kau tidur dengan pakaian basah. Sekarang tempat tidurmupun juga lembab begini.” HyoRim masih belum sadar sepenuhnya. Efek pusing dikepala memperparah kesadarannya.
“ Ayo kubantu.” aku menarik HyoRim yg setengah sadar dan memapahnya ke kamar mandi setelah sebelumnya membongkar isi lemari yeoja itu mencari baju ganti. Aku dudukkan HyoRim di atas closet dan ku tinggalkan agar bisa berganti baju.
HyoRim pov
Aduuh badanku rasanya nggak enak dan kepalaku kenapa sakit banget begini. Ughh kenapa juga YongHwa-ssi menyuruhku ganti baju, lebih enak tetap tidur lagi …
Author pov
“ Gubraaaakk “ YongHwa mendengar sesuatu jatuh, tepatnya seseorang jatuh. Dibukanya pintu kamar mandi dan dilihatnya HyoRim bersandar lemas di sisi wastafel. Aiishh belum ganti baju juga. Sembari menahan bobot tubuh HyoRim dengan satu lengan, YongHwa melilitkan sehelai handuk lebar di seputar tubuh HyoRim. Lalu cepat di bukanya kancing baju HyoRim dari balik handuk tanpa diiringi protes HyoRim yg hanya diam menatapnya karena juga nggak sanggup untuk berganti baju sendiri.
Sesaat pandangan keduanya bertemu, semburat merah menebar di wajah hingga leher HyoRim. Rasanya malu sekali menerima bantuan seorang lelaki hanya untuk berganti baju. Ditambah laki2 ini YongHwa yang notabene adalah majikan.
“ Naikkan lenganmu agar daster ini bisa masuk .” guman YongHwa lirih dan hangat nafasnya menghembus di lekuk leher HyoRim. Setelah baju panjang itu terpakai rapi. YongHwa menurunkan jemarinya di pinggul HyoRim menarik celana dalam yg juga lembab. Tanpa banyak berkata di raihnya celana bersih dan dengan berlutut dipakaikan pada HyoRim.
YongHwa pov
Aaahhh cepat cepat. Tubuh yeoja ini sungguh membuat pikiranku nggak lurus lagi. Wajahnya malah memerah gitu dan sayu pandangan matanya membuatku …. #plak sadar Yong dia sisa ayahmu. Aku mengalihkan pikiranku. Dan segera menggedong HyoRim keluar dari kamar mandi.
Author pov
“ Ahh YongHwa-ssi kamarku terlewat .” kata HyoRim.
“ Sementara kau pindah ke kamarku saja. Tempat tidurmu lembab nanti malam aku bisa tidur di kamar tamu.”
“ Aku di kamar tamu saja YongHwa-ssi.”
“ Kamar tamu kan belum dibersihkan. Sudah diam saja.” YongHwa membaringkan HyoRim di tempat tidur dan menyelimutinya lalu bergegas keluar. Huuufftt YongHwa menghela nafas panjang.
HyoRim pov
Ternyata YongHwa-ssi baik juga. Dibalik sikap acuhnya ada hati yg lembut. Hmm bantal ini berbau tubuhnya .. hangat .. lembut .. nyaman
Author pov
“ Buka matamu HyoRim. Heii buka matamu.” panggil seseorang merengut HyoRim dari alam mimpi.
“ Makan sup ini dan minum obatnya agar kau nggak demam lagi.” kata YongHwa seraya menaruh semangkok sup di nakas tempat tidur.
“ Ne .. nanti akan kumakan. Gumawo .” HyoRim menutup kembali matanya lelah sekali.
“ Yaa makan sekarang. Aiigoo, sini kusuapi.” YongHwa menarik tubuh HyoRim dan menumpuk beberapa bantal di punggung agar posisi HyoRim bisa setengah duduk.
“ Buka mulutmu.” perintah YongHwa yg dituruti dengan agak kesal. Masih ngantuk gini dan kepalaku kalau bangun rasanya mau pecah gerutu HyoRim. Satu..Dua .. Tiga suapan.
“ Uhuuuksss.” HyoRim tersedak. Sigap YongHwa menaruh mangkuk dan menyeka bibirnya memakai tissue. Bibir ini terasa lembut, hangat dan merekah, jemari YongHwa menyusuri pinggirnya. Pandangan mata saling bertemu tak ada kata yang terucap hanya hati yg berbicara.
Seakan dunia berhenti untuk sesaat kala YongHwa menundukkan kepala. Bibirnya bertemu lembut bibir HyoRim yg terdiam kaku. Perlahan YongHwa mengecup kembali dan taklama bibir merah itu terbuka menyambut. Lengan HyoRim tanpa sadar terangkat naik menarik leher YongHwa agar semakin mendekat. Jemari YongHwa membelai punggung dan menyusup ke rambut HyoRim. Belaian penuh kelembutan dan hela nafas berpadu menyatu. Semakin lama semakin intens, keduanya hampir lupa diri saat teriakan di depan rumah membuyarkan keintiman yg secara magis telah tercipta.
“ Hyung .. kau ada di rumah tidak. Halloooo .. anybody home.” bel intercom depan nyaring berbunyi. HyoRim menarik lepas tubuhnya dari pelukan YongHwa yg juga kaget dengan apa yg telah terjadi di antara mereka.
“ Habiskan sup itu dan minum obatnya.” kata YongHwa memecah keheningan dan segera keluar dari kamar.
“ Apa yg terjadi barusan. Aiiiisshhh kenapa ini bisa terjadi.” keluh HyoRim menyentuh bibirnya yg agak bengkak.
***
“ Lama sekali sih hyung. Aku sudah capek berdiri di depan pintu. Eh ko mukamu aneh begitu .” kata JongHyun merebahkan tubuhnya di kursi dapur. Tubuhnya penuh debu dan baunya minta ampuun.
“ Yaa .. kau darimana sampai kotor begitu ?. Mana mobilmu ?.” tanya YongHwa sambil menyodorkan sekaleng soda.
“ Dari Busan dan langsung kemari tapi ditengah jalan mobilku mogok. Jadi aku menumpang truk sayur.”
“ Ngapain ke Busan, ada perusahaan yg akan kau beli lagi .” JongHyun bekerja sebagai konsultan penanam modal. Jika ada perusahaan yg akan kolaps alias menuju kebangkrutan. Maka perusahaan tersebut akan segera di belinya setelah sebelumnya pemilik ditekan lebih dulu. Dan setelah perusahaan itu terbeli maka akan di pecah2 menjadi perusahaan perusahaan kecil. Agak sadis memang, karena dengan memecah sebua perusahaan maka akan mengurangi banyak sekali karyawan perusahaan sebelumnya. Tapi begitulah pekerjaan JongHyun. Dengan motto keluarkan modal sedikit untuk mencapai hasil maximal
“ Hmm semula begitu, tapi aku juga ingin melihat property yg diwariskan appa .”
“ Apa yg di wariskannya ?.” tanya YongHwa penasaran.
“ Rumah besar dengan halaman yg besar pula .” keluh JongHyun.
“ Bagus kalau begitu. Kau dapat tambahan 1 rumah lagi .”
“ Huh bagus apanya. Rumah itu sudah bobrok, ada yg menempati pula dan aku nggak tega untuk menyuruhnya pindah .” alis YongHwa bertaut mendengar penjelasan JongHyun. Sejak kapan dongsaengnya ini jadi orang yg jatuh simpati pada orang lain.
“ Ada orang jomponya yg menempati rumah itu ?.” tebak YongHwa.
“ Bukan. Seorang janda beranak 1 yg sedang hamil besar pula. Saat kubilang aku sekarang pemilik rumah itu dia bersikeras sudah membayar sewa untuk 2 tahun kedepan. Dan saat kubilang akan kuganti uang sewa yg telah dia bayarkannya pada appa, wanita itu menolak mentah2. Katanya dia tidak berminat untuk pindah karena sudah merasa nyaman dirumah itu. Setidaknya untuk 2 tahun kedepan.”
“ Hmm lalu apa rencanamu ?.”
“ Ya karena ChungSam corp yg di Busan itu akan kubeli maka sementara aku akan tinggal disana. Sambil kucari cara agar wanita itu keluar dari rumahku.” tekad JongHyun. YongHwa hanya angkat bahu.
“ Tapi sambil nunggu kesiapan asistenku di Busan, aku akan tinggal disini yaachh kurang lebih seminggu lah .”
“ Mwoo ? kenapa nggak di apartemenmu saja ?.”
“ Aku sedang di kejar2 Eugene. Dia nggak mau aku putusin makanya aku pergi ke Busan dan kumohon hyuuung. Ijinkan aku disini seminggu saja pliisss.”
“ Terserah kamu saja. Toh rumah ini milik kita berempat .”
“ Oke dech aku mau ke kamar dan mandi dulu .” kata JongHyun sambil ngeloyor pergi. Tapi tak lama kemudian dia kembali ke dapur dengan sorot mata penuh tanya.
“ Siapa yg tidur di tempat tidurmu ?. Kau punya wanita selingkuhan ya. Aku bilang SeoHyun tau rasa kau hyung .”
“ Sudah kubilang dari dulu aku tak pernah ada hubungan special dengan SeoHyun. Itu hanya acting di WGM saja. Dan kalau kau benar2 memperhatikan, wanita yg ada di kamarku itu HyoRim .”
“ Mwoooo … kau bercinta dengan bekas appa ?.” plak kaleng bekas soda mendarat di kepala JongHyun.
“ Sembarangan, tadi malam dia kehujanan dan langsung tidur lalu pagi ini demam. Di tambah saat ini tempat tidurnya basah makanya dia kusuruh tidur di kamarku.” YongHwa menjelaskan dengan mensensor beberapa bagian. JongHyun hanya ber-oh oh saja.
“ Okee .. Baiklah kalau begitu aku pilih kamar tamu saja dan kau kamar basahnya HyoRim atau kembali ke kamarmu sendiri.” kata JongHyun sambil mengerdipkan matanya dengan jenaka. Sial umpat YongHwa lupa kalau rumah ini walaupun megah hanya memiliki 3 kamar tidur yang layak ditempati, sedangkan2 lainnya sudah di jadikan gudang dan peralatan band milik JungShin. Aarrgg ...
bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentarnya ya