Kang Min Hyuk
Nikita Willy
Bae Su Ji (miss A)
Other cast
Siwwon (SuJu)
Leeteuk (SuJu)
2 cowok tak di kenal
Note:
Berhubung listrik berulang kali mate … #plak nggak ada hubungannya lagee eon. Maka terciptalah Love Light Chapther 3 dengan super kilat dan biasalaahh kalau nggak nyambung dengan LL Chap 1 dan 2 yaaaaahhh di maklumin aja dech …. . Selamat membaca dan mengkritik (lagi dan lagi) Boice.
Universitas Korea didirikan tahun 1905 dengan nama Bosung College pada masa-masa terakhir Dinasti Joseon ketika Korea saat itu sedang dalam awal Penjajahan Jepang. Bosung College adalah institusi modern pertama untuk pendidikan tinggi di Korea dengan presiden Hae-Uoung Shin. Sebagai institusi akademis yang berhaluan nasionalis,
Universitas Korea dianggap sebagai simbol kebanggaan nasional selama masa kolonialisme Jepang (1910-1945). Pada tahun 1932, Sung-su Kim mengambil alih universitas ini dikarenakan krisis keuangan yang diakibatkan oleh campur tangan pemerintahan kolonial Jepang. Kim membangun lembaga Akademi Jung Ang untuk mendanai universitas. Namanya pun berubah di tahun 1946 menjadi Universitas Korea
Nikita membolak balik halaman buku tebal tentang sejarah Univ Korea. Woow ternyata hebat juga Univ ini. Kata dosen pendamping, tiap mahasiswa dari luar negeri wajib memahami sejarah Univ ini agar mereka bisa ikut memiliki Univ ini. Hmm bagus juga program beginian guman Nikita.
“ Sstt hello .. hai .. “ sapa seorang gadis di samping Nikita.
“ Anda memanggil saya ? “ tanya Nikita heran, karena di doseogwan (perpustakaan) ini hanya sedikit mahasiswa yg membaca di tempat, termasuk Nikita karena card librarynya belum jadi sehingga tidak di perbolehkan meminjam buku untuk di bawa pulang.
“ Bae Su Ji imnida . Nama kamu siapa Sepertinya mahasiswa asing ya ? .” tanya gadis cantik itu tanpa menunggu jawaban Nikita.
“ Nikita imnida, saya dari Indonesia. Anda tau Indonesia ? “
“ Indonesia itu apanya Bali ya ?” hedeeh biasa dech orang luar taunya cuman Bali doang tanpa tahu kalau Bali itu hanya sebuah pulau di wilayah Indonesia.
“ Bali itu salah satu pulau di Negara Indonesia. Anda pernah ke Bali ?“
“ Belum, tapi oppaku pernah ke sana. Katanya pulau itu cantik sekali dan yeoja di sana juga cantik2. Seperti kamu .” Nikita balas tersenyum, gadis ini ramah sekali pada mahasiswa asing batinnya.
“ Gumawo ... Ngambil jurusan apa ? “ tanya Nikita.
“ Saya tidak kuliah disini ko, hanya main main saja di perpustaan ini .” jawab SuJi yang membuat heran Nikita. Bukankah perpustakaan ini berada di wilayah kampus utama dan jarang sekali orang luar kampus mampir kemari. Apalagi bukan mahasiswa, tapi mungkin dia suka membaca kali.
“ Oohh .. jadi kamu masih sekolah ?” tanya Nikita.
“ Iyak noonaa betul sekali …. “ sahut SuJi ceria.
“ Yaaa .. kalian berdua. Jangan berisik di sini. Kalau mau ngobrol di luar saja “ tegur namja penjaga perpustakaan. BaeSuJi langsung cemberut mendengar teguran itu.
“ Knapa kau galak sekali sih oppa. Aku kan cuman ngobrol sebentar dengan temanku. Lagipula kami nggak keras2 kok.” protes SuJi. Nikita kaget dan segera menyikut SuJi agar diam. Gawat nih kalau sampai di usir keluar perpus, mana blom selesai baca juga.
“ Ehh itu kau SuJi ?. Ngapain disini lagi ?.” namja penjaga perpus menghampiri meja Nikita dan BaeSuJi. Hmm lagi katanya ? tanya Nikita dalam hati, berarti SuJi sudah sering kemari dan namja itu mengenalnya.
“ Sudah 2 hari aku nggak melihatmu Oppa. Aku kangen sekali .” jawab SuJi polos dan manja. Mendengar jawaban SuJi yang blak blakan Nikita jadi terbatuk kaget. Yang di panggil oppa hanya tersenyum dan melirik Nikita.
“ Temanmu ?.”
“ Iya, barusan kenalan tadi. Nikita kenalkan ini oppaku tersayang Kang Min Hyuk. mahasiswa di sini juga .”
“ Nikita imnida “ “ Kang Min Hyuk imnida “
“ Yaa .. jangan lama2 salamannya. Jiltu mesinjeo aku cemburu tauk .” semburat merah menyebar di pipi Nikita mendengar teguran SuJi. MinHyuk hanya nyengir dan mengusap poni SuJi dengan penuh rasa sayang.
“ Pulang sana sudah hampir sore begini. Nanti eommamu kebingungan nyari anaknya yg hilang .”
“ Aku pulang bareng oppa yach … pliisss .”
“ Oppa masih ada tugas dari dosen. Belum bisa pulang sekarang Jagi .” sambil bersungut-sungut BaeSuJi meraih tas cangklongnya dan beranjak keluar perpustakaan setelah mendengar jawaban MinHyuk.
“ Huuhh oppa jelek .” kata SuJi sambil bersungut-sungut.
“ Daag Nikita. Sampai ketemu lagi ya .” kata BaeSuJi seraya melambaikan tangan pada Nikita yang hanya bisa terbengong melihat drama sebabak kedua kekasih itu.
“ Eh silahkan di lanjutkan lagi bacanya. Saya kedepan dulu, mau antar SuJi sampai ke Goryeodaeyeok dulu.” pamit MinHyuk. Nikita hanya mengaggukan kepala dan membalas senyum keduanya.
( Goryeodaeyeok = stasiun Kereta Bawah Tanah jalur 6 dari KBT Metropolitan Seoul yg langsung dibuat untuk akses ke Univ Korea untuk kampus bagian Anam. Univ Korea di bagi 2 tempat, yaitu kampus Anam dan kampus Seochang. terj )
Nikita pov
Ternyata namja itu namanya Kang Min Hyuk. Sudah beberapa kali aku melihatnya di sini, tapi dia hanya sedikit tersenyum kepadaku. Kukira dia hanya penjaga perpustakaan saja, ternyata mahasiswa sini juga. Duuuh jurusan apa ya dia ? kenapa tadi aku tidak bertanya. ( Aiiissshh ganjen bener sih loe Nik #plak timpuk author. Sorry eon habisnya MinHyuk cakep benerr .. sumpe deehh ) back ff.
Tapi sayang dia sudah punya pacar. Cantik dan ramah lagi .. hmmm
“ Oppa masih ada tugas dari dosen. Belum bisa pulang sekarang Jagi .” duuh mesranya panggilan itu. Aaahh Nikita .. dia sudah milik orang .. nggak usah di lirik lagi
Kang Min Hyuk pov
Ternyata yeoja cantik dari Indonesia itu bernama Nikita. Nikita Willy kata SuJi disini ngambil jurusan Division of International Studies. Beberapa kawannya sudah membicarakan kalau ada yeoja asing dari Indonesia dan mereka bilang yeoja itu cantik. Dan sudah beberapa kali juga aku lihat dia sendirian membaca di sudut perpus. Ingin aku menyapanya tapi ragu-ragu.
Huufft untunglah tadi SuJi kemari dan memperkenalkan aku dengannya. Aaahh knapa tadi SuJi datang kemari lagi ya, padahal sudah beberapa kali kuingatkan tidak usah kemari. Duh mematikan pasaranku saja ini anak. Gerutu MinHyuk sambil menatap KBT jalur 6 yang baru saja di naiki SuJi.
“ Astaga sudah jam 8 wkmh (waktu korea malem hari) “ keluh Nikita seraya melirik gemas Siwwon sunbae yg masih asik berbla bla bla di depan kelas (baca LAB nya ny. Jung). Dasar AsDos satu ini gaje banget. Taulah kalau ngerasa pinter gitu, sok nerangin lama-lama padahal cuman ngalor ngidul nggak jelas juntrungannya. Cepetan dunk Won dah malem nih.
“ Hoaaheemmm “ mwoo ada yang nguap ? berani amat yak.
“ Siapa itu ? “ tanya Siwwon galak celingak celinguk ngliatin mahasiswa yg rata2 sudah 5 watt tuh mata.
“ Gue Won, udahin aja hari ini. Ngantuk gue mana laper lagi “ Leeteuk nepuk2 perutnya yg emang rata (tp blom sixpak lho). Siwwon tersenyum manis melihat partnernya.
“ Oke dweeh. See you tomorrow anak2 .” Anak2 mu apah ? gerutu mahasiswa yg udah capek ples ngantuk di tambah laper pula.
“ Nikita .. mau bareng kita nggak ? .” tanya Siwwon sebelum Nikita keluar dari kelas.
“ Gamsahabnida sunbaenim. Saya naek bis saja .”
“ Loe naksir yeoja itu ya .” tanya Leeteuk agak jeles lihat perhatian Siwwon. Sambil menatap punggung Nikita yang berlalu.
“ Enggak ko. Aku cuman bersikap baik pada dia aja. Dengan bersikap baik padanya kan ntar kalo dia balik negaranya pasti cerita2 ke elf kalo selama dia di sini kita perhatian ma dia. Dan buntutnya elf kita di Indonesia semakin saiiyang ma kita. Naah kalo kmaren mereka cuman ngasih medali emas. Eh siapa tau ntar ss4 saat kita mampir Indonesia mereka ngasih cincin berlian getuuuh” jelas Siwwon panjang lebar. Leeteuk tersenyum lebar dan manggut mangut memuji kecerdasan otak Siwwon.
Angin malam berhembus menebar wangi daun yang berguguran. Sudah masuk musim semi sih tapi udara tetap terasa dingin. Nikita merapatkan jaket dan syal yg melilit lehernya. Bermain main dengan uap nafas yg terlihat di mukanya. Brrr serasa masuk dalam kulkas (percobaan Nikita sebelum datang ke korea adalah tiap lima menit ngadem di depan kulkas .. biar bisa adaptasi getuuuh . Yang hasilnya kena pletak eomma “ Kurang kerjaan dan ngabisin strum listrik tau “).
Lama banget sih bis no 100 nya. Kata nonna paling telat jam berapa ya bis itu lewat di sini ( gerbang utama kampus Anam di lewati bis no 100, 144, 163, 273, 1017, 1111, 7211, Seongbuk 20, Seongbuk 21. terj). Haduh jangan-jangan sudah terlambat, bisik Nikita cemas. Dilihatnya jadwal bis yang terpampang di belakan halte. Huufft masih ada bis terakhir jam 9.30. Nggak apalah nunggu sedikit lebih lama daripada naik taksi juga belum hapal jalan disini. Ntar kalau di culik bagaimana coba ?.
Oo Ohh Ooow Neo gateun saram tto eopseo
juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram , neo gatchi joheun saram
neo gatchi joheun ma eum , neo gatchi joheun seonmul
Ehh ada yang nyanyi No Other apa Siwwon sunbae nyusul ke sini yak. Lumayan ada temen nungu bis daripada sepi begini. Laper pula lagi. Tapi ko suaranya fales berat gitu yah. Jangan-jangan .. Nikita menoleh kearah gate kampus, nggak ada orang. Jadi yg nyanyi pasti bukan Siwwon, kalau yg nyanyi dia pasti arahnya dari kampus bukan ?
Dari arah kanan terlihat dua orang yg berjalan sempoyongan seraya bernyanyi ala SuJu a.k.a berteriak dink berjalan menuju halte tempat Nikita berdiri. Mampus gue ketemu orang mabuk segala. Jantung Nikita sudah berdetak dengan keras. Ya Allah lindungilah hambamu ini, biarkan mereka lewat aja. Nggak perlu ngeliat gue. Amin Amin Amin
“ Yaa cantik kekasihku, lagi nungguin abang yach ? .” ihh dimana negara tetep aja orang mabuk bicaranya ngawur. Abang ? Bang Toyib kale. Nikita pura- pura tidak mendengar namun kedua orang itu malah semakin mendekati Nikita yang sudah gemetar ketakutan.
“ Eeh hyung, lihat dia bule. Cantik juga. Hai manis kenalan duoong .” kata laki2 yg satu lagi seraya mencolek siku Nikita dengan kurang ajar. Nikita beringsut mingir, namun ke dua orang itu semakin berani.
“ Hai noonaa mau kemana ? .” tanya laki2 pertama .
“ Kita kejar saja hyung, lumayaan …. “ Nikita sudah tidak mendengar lagi ocehan kedua orang itu karena sudah berlari menjauh. Sesekali menoleh ke belakang dan jantungnya semakin cepat berdetak karena mereka semakin mendekat. Haduh mama tolong anakmu, isak Nikita ketakutan.
“ Ciiiittttt .” derit rem beradu dengan aspal
“ Bruukk .”
“ Aduh sialaaaann. Nyebrang nggak liat jalan. Punya mata nggak sih loe .” umpat pengendara motor yg tanpa sengaja di tubruk Nikita. Keduanya sama-sama terjatuh dengan Nikita berada di atas motor dan tubuh laki2 itu. Nikita semakin pucat mendengar umpatan panjang lebar dengan bahasa korea yg tak di mengertinya. Apalagi kedua orang mabuk yg mengerjarnya semakin dekat Duh Tuhan tolonglaah aku ….
bersambung (lagi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentarnya ya